Saturday, July 02, 2016

3

FF : SUZY, Don't Go !!!

Title : Suzy, Don't Go !!!
Author : Aina Baechimi Kudo

Genre : Sad, Romance
Main Cast : Suzy, Shin Wonho, Choi Minho, Choi Jinri
Lenght : Oneshoot



Hari masih pagi, jalanan kota juga masih terlihat sepi. Hanya ada beberapa kendaraan dan orang-orang yang berlalu lalang melakukan aktifitas masing-masing. Tanpa terkecuali seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang bergelombang, gadis itu berjalan riang menuju sekolahnya yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya, membuat siapapun yang melihatnya akan berdecak kagum karena kecantikannya.

Bae Suzy, dia adalah salah satu murid yang cukup pintar di INHA International School (ngarang aja sih). Sifatnya yang ramah dan selalu ceria membuat dirinya disukai banyak orang.

"Wonho oppaaaaaaaa......" Suzy berlari kecil menghampiri seorang namja yang tengah duduk disalah satu meja kelasnya. Namja itu terlihat tampan, tapi juga terlihat imut di waktu yang bersamaan. Namja itu nampak tersenyum manis pada Suzy, membuat wajahnya yang tampan terlihat semakin tampan.
"Suzy-a, cepat sini " namja yang dipanggil Wonho itu menarik tangan Suzy agar duduk disebelahnya. Tentu saja Suzy dengan senang hati menurutinya. Wajahnya terlihat antusias, tidak sabar dengan apa yang akan namja itu katakan.
Kalian pasti berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih, tapi tidak. Wonho dan Suzy adalah sahabat yang sangat akrab. Mereka bersahabat sejak kecil karena orang tua mereka sering terlibat bisnis yang sama. Mereka sering bertemu dan akhirnya menjadi dekat.

"Waeyo oppa?" Suzy penasaran dengan apa yang akan Wonho katakan.
"Aku jatuh cinta Suzy!!" Pengakuan Wonho itu membuat Suzy terkejut. Mata Suzy membelalak tak percaya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Wonho itu adalah tipe namja yang sedikit pemalu, bahkan Suzy belum pernah melihat Wonho dekat dengan yeoja selain dirinya, hanya dirinyalah satu-satunya yeoja yang dekat dengan Wonho. Tapi lihatlah sekarang, namja itu mengaku bahwa ia sedang jatuh cinta.

"Jinjja?? Dengan siapa oppa?? Apa aku mengenal gadis itu?" Suzy bertanya dengan sangat antusias, nadanya terdengar ceria, dan terselip sebuah harapan mungkin?? Wonho mengangguk mengiyakan.
"Ne, kau sangat mengenalnya. Ahh aku benar-benar sangat menyukainya." Lihatlah, betapa bahagianya namja itu, bahkan wajahnya kini sudah memerah, membuat Suzy tersenyum geli melihat tingkah Wonho yang baru pertama kali ia lihat.
"Benarkah ?? Siapa oppa?" Suzy semakin penasaran. Ia benar-benar ingin tau siapa gadis yang beruntung itu.
"Eehhmmm diaaaaa...." Wonho menatap Suzy lekat, membuat jantung gadis itu berdetak tak normal. Suzy berharap gadis itu adalah dirinya. Yah dirinya, Suzy akui dia memang menyukai Wonho sejak dulu, Wonho yang selalu bersikap manis, Wonho yang selalu khawatir padanya, dan Wonho yang selalu perhatian membuat hatinya luluh dengan namja itu.
"Siapa oppa" desak Suzy tak sabar.
"Diaa...... Rahasia" muka Suzy yang tadinya ceria kini berubah menjadi kesal. Suzy mempoutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya di depan dada. Wonho terkekeh geli melihat tingkah Suzy yang menurutnya sangat menggemaskan, Wonho mengacak rambut Suzy gemas.
"Ishhh oppa, kau jahat sekali eoh, sama sahabat sendiri saja pake rahasia-rahasiaan, oppa benar-benar jahat" Suzy membuang muka berpura-pura kesal. Bukannya berhenti tertawa, Wonho malah semakin menjadi. Membuat Suzy semakin kesal di buatnya.
"Heii,, kau ini, begitu saja marah tenang aja, sebentar lagi kau juga tau siapa orangnya" kata Wonho seraya mencubit pipi Suzy. Suzy tersenyum senang, ia suka dengan tingkah Wonho yang selalu manis padanya.
***

Bel pulang untuk murid-murid Inha International School telah berbunyi. Saat ini waktu sudah cukup sore, semua siswa bergegas pulang kerumah masing-masing. Tapi tidak dengan Suzy dan Wonho. Tadi pagi setelah pengakuan Wonho, Wonho mengajak Suzy untuk menemaninya kesebuah toko aksesoris. Awalnya Suzy menolah karena sudah terlalu lelah, dan ingin segera pulang. Tapi karna Wonho memohon pada Suzy, akhirnya Suzy mau menemaninya.

Suzy dan Wonho telah sampai di sebuah toko aksesoris yang tak jauh dari sekolah. Suzy penasaran mengapa Wonho mengajaknya ke toko itu, apalagi saat Wonho membeli sebuah liontin berbentuk hati yang terlihat sangat indah. Liontin itu benar-benar sangat indah, membuat Suzy ingin memilikinya.

"Oppa, kau membeli liontin itu untuk siapa?" Suzy ingin tau mengapa Wonho membelinya. Padahal Suzy tau bahwa Wonho tidak mempunyai. Yeojachingu , dia juga tidak mempunyai kakak atau adik perempuan.
"Kau suka tidak?" Wonho mengabaikan pertanyaan Suzy. Dia memakaikan liontin itu di leher Suzy, membuat Suzy semakin heran dibuatnya. Tapi Suzy tak terlalu memikirkannya. Ia bahagia bisa melihat Wonho selalu tersenyum di dekatnya.
"Eoh, joah oppa"
"Baguslah, aku yakin cintaku tidak bertepuk sebelah tangan" Wonho tersenyum penuh arti. Dia yakin gadis yang ia sukai juga mencintainya. Kemudian Wonho melepas kembali liontin yang ada dileher Suzy. Suzy sebenarnya tak rela jika liontin itu lepas darinya, ia benar-benar sangat menyukai liontin itu. Tapi Suzy tetap tersenyum, karna yang ia butuhkan bukanlah liontin itu, dia sudah cukup bahagia bisa berada di dekat Wonho.
"Kajja kita pulang" wonho menggenggam erat tangan Suzy, membuat pipi gadis itu merona. Suzy merasa senang dengan perlakuan Wonho padanya. Namja itu selalu bisa membuatnya nyaman, membuat jantungnya berdetak tak normal, dia suka namja itu, ya, dia sangat menyukainya.
***

Beberapa hari ini Suzy terlihat sangat bahagia, entah kenapa ia merasa bahwa Wonho akan memberikan liontin itu untuknya. Mungkin ia terlalu bermimpi akan hal itu. Tapi tidak ada salahnya kan jika dia berharap?? Bukankah selama ini Wonho hanya dekat dengannya?? Tidak mungkinkan dia menyukai yeoja lain? Suzy terus melangkah menuju kelasnya, ia bahkan tak berhenti tersenyum semenjak ia keluar dari rumahnya. Membuat semua orang menatap aneh kearahnya. Tapi siapa yang perduli, Suzy mengabaikan semua tatapan-tatapan aneh teman-temannya termasuk seseorang yang ada disampingnya. Ia tak menyadari kini sahabatnya, Jinri. Tengah menatap takut kearahnya.

"Yakk, kenapa kau tersenyum-senyum sendiri sih, kau tidak sakit kan Suzy-ah??" Jinri mengguncang-guncangkan tangan Suzy, tapi Suzy tak bergeming. Jinri menempelkan punggung tangannya didahi Suzy. Sedangkan satu tangannya menyentuh dahinya sendiri. Mencoba membandingkan suhu tubuh Suzy dengan suhu tubuhnya.
"Tidak panas, berarti dia masih waras kan, sama sepertiku?" Jinri berucap dengan polos, sampai-sampai ia tak menyadari tatapan tajam Suzy.
"Ck, kau pikir aku gila huh?? " Suzy menyibakkan tangan jinri dari dahinya.
"Salah sendiri kenapa kau tersenyum-senyum sendiri seperti itu, apa namanya coba kalau bukan gila" Suzy semakin menatap tajam Jinri, sedangkan Jinri ,dia hanya cengar-cengir tidak jelas. Tanpa berniat menjawab ucapan Jinri, Suzy kembali sibuk dengan pikirannya sendiri yang sempat terhenti karna kedatangan Jinri. Sahabatnya.
"Ck, dasar .sepertinya dia memang sudah gila." Jinri menggeleng-gelengkan kepalanya, heran melihat tingkah temannya. Kemudian berlalu pergi meninggalkan Suzy yang masih melamun.
***

Hari minggu yang terlihat cerah, waktu sudah menunjukkan jam 2 siang, biasanya bagi sebagian orang hari minggu adalah hari untuk bermalas-malasan salah satunya tidur. Tapi itu tidak berlaku bagi seorang gadis bersurai hitam ini. Bae Suzy, gadis itu terlihat sibuk memperbaiki tatanan rambut dan pakaiannya didepan cermin riasnya. Tentu saja karna hari ini adalah hari yang spesial baginya. Dia senang hari ini Wonho mengajaknya makan bersama disalah satu restourant mewah di korea. Dia yakin hari ini Wonho pasti akan menyatakan perasaannya. Dia tidak sabar akan hal itu. Suzy melihat penampilannya sekali lagi. Dia terlihat sangat cantik dengan dress biru selutut yang ia kenakan ,sedangkan rambutnya ia biarkan terurai, senyum terus terukir diwajahnya membuat nya semakin terlihat menawan. "Cha, saatnya berangkat"
***
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. Akhirnya Suzy sampai ditempat yang ia tuju, tempat dimana ia akan bertemu dengan Wonho. Tanpa menunggu waktu lama Suzy pun segera memasuki tempat itu. Suzy sedikit terperangah melihat restaurant mewah itu, belum pernah ia makan ditempat semewah itu. Biasanya ia hanya makan dirumah atau dikedai makanan dipinggir jalan.

Suzy terus berjalan dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya. Kaki jenjangnya melangkah anggun menghampiri seorang namja tampan yang sedang duduk sendiri disalah satu meja ditempat itu. Namja itu melambaikan tangannya, memperlihatkan senyum yang membuatnya semakin terlihat tampan.
"Suzy-ah !! Disini."
Suzy tersenyum manis dan duduk tepat di depan Wonho.
"Kau cantik sekali Suzy-ah" puji Wonho yang sukses membuat rona merah tergambar di pipi Suzy.
"Gomawo oppa, kau juga tampan" Suzy menunduk, tersenyum malu. Wonho mengacak pelan rambut Suzy. Gadis itu selalu terlihat menggemaskan dimatanya.
***

Suzy sedikit bingung dengan tingkah Wonho yang sedari tadi gelisah seperti sedang menunggu seseorang.
"Waeyo oppa? Sepertinya kau sedang gelisah" tanya Suzy setelah beberapa saat terdiam, Wonho memandang Suzy dan tersenyum.
"Oppa sedang menunggu seseorang.... Ahh itu dia"
Wonho melambaikan tangannya pada seseorang yang baru memasuki tempat itu. Wajahnya yang tadi terlihat gelisah sekarang menjadi tersenyum bahagia. Suzy mengikuti arah pandang Wonho. Seketika wajahnya terlihat bingung karna kedatangan seorang yeoja yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
"Suzy, kau disini juga?" Tanya seorang yeoja yang kini duduk di sebelah Wonho.
"Jinri-ah, kenapa kau ada di sini?" Suzy balik bertanya. Suzy merasa bingung, tentu saja, sejak kapan jinri dekat dengan Wonho.pikirnya.
"Baiklah, Suzy kau tau kan aku sedang menyukai seseorang dan hari ini aku berniat untuk menjadikannya miliku, dan aku butuh seseorang untuk menjadi saksi akan bersatunya cinta kami nanti??" (Ahh elahh lebay :v :v ) kata Wonho yang sedari tadi terdiam. Pernyataan Wonho membuat Suzy dan Jinri mengernyit bingung.
Wonho meraih tangan Suzy, menatap lekat gadis itu.
"Suzy, kau juga tau kan ,aku menyayangimu lebih dari siapapun, dari dulu sampai sekarang kau selalu ada disaat aku membutuhkanmu, kau selalu tau semua tentangku, aku ingin kau menjadi orang pertama yang tau siapa gadis yang aku sukai dan aku ingin kau menjadi saksi untuk cintaku malam ini." Wonho berkata dengan sangat lembut. Namja itu melepas tangan Suzy dan beralih meraih tangan Jinri. Suzy membeku, mencerna setiap kata-kata yang Wonho ucapkan. Seketika hatinya mencelos. Sakit, itu yang saat ini ia rasakan, Suzy menatap nanar namja yang kini tengah tersenyum lembut, bukan untuk dirinya tapi untuk yeoja lain.
"Jinri-ya, mungkin ini terlalu cepat bagimu dan mungkin kau menganggap semua ini konyol, tapi jujur semenjak aku mengenalmu aku tak pernah berhenti memikirkanmu, dan dari situ aku tau bahwa aku menyayangimu. Jinri, would you be mine??" Jelas Wonho.
Senyumnya tak pernah hilang dari wajah tampannya. Sedangkan gadis yang menjadi pusat perhatiannya terlihat begitu terkejut, tapi sedetik kemudian senyum terukir di wajahnya. Gadis itu, Jinri. Mengangguk pertanda ia menerima pernyataan sang namja. Wonho tersenyum bahagia. Dia memakaikan liontin yang sudah disiapkannya malam itu pada Jinri. Mereka terlihat bahagia dan tak menyadari bahwa di sisi lain yang tak jauh dari mereka terlihat seorang gadis yang tengah menahan tangisnya, supaya tidak pecah saat itu juga. Dia terkejut, iya dia sangat terkejut dan hancur, mimpi-mimpi indah yang selama ini ia bayangkan kini hilang seketika, ia ingin menangis, tapi tidak. Dia tidak boleh terlihat sedih di depan sahabat tercintanya yang sedang bahagia bersama orang lain. Dia harus ikut bahagia ,meski sebenarnya dia sangat terluka.
"Wahh, chukkae Wonho oppa ,Jinri-ah, aku senang akhirnya wonho oppa bisa mendapatkan gadis baik sepertimu." Suzy mencoba untuk tersenyum disaat hatinya benar-benar terluka. "Gomawo Suzy-ah"
***

Semenjak kejadian itu Suzy dan Wonho. Keduanya menjadi jauh ,bukan Suzy yang sengaja menjauh, tapi Wonho yang sekarang terlihat sibuk sendiri dengan Jinri. Dan itu membuat Suzy semakin sedih dan merasa kesepian.
Waktu menunjukkan pukul 14.00 itu artinya waktu pulang sekolah untuk INHA international school. Siswa-siswi pun banyak yang bergegas untuk pulang, tapi tidak untuk Bae Suzy. Yeoja itu sepertinya masih betah berada di tempat yang sudah mulai sepi itu. Kakinya terus melangkah menyusuri setiap sudut sekolah. Jika kalian melihatnya, kalian pasti berfikir betapa menyedihkannya gadis itu. Tak ada lagi semangat di setiap langkahnya. Entah karna lelah atau memang itulah tempat tujuannya.,yeoja cantik ini berhenti di taman belakang sekolah mendaratkan tubuhnya di sebuah bangku panjang yang ada ditaman itu. Taman yang terlihat begitu sepi karna memang hanya dirinyalah yang ada ditempat itu. Dia merasa kesepian, tentu saja. Tidak ada lagi Wonho yang menemani hari-harinya, tidak ada.

Gadis ini masih setia menikmati kesendiriannya. Semilir angin yang berhembus menerbangkan beberapa helai rambut indahnya. Lihatlah betapa cantiknya gadis ini, meski kini tak ada lagi senyum yang menghiasi wajahnya. Suzy terus sibuk dengan pikirannya sendiri, hingga ia tak menyadari kehadiran seorang namja yang kini duduk disebelahnya.
"Suzy, kau melamun, waeyo?" Namja itu bertanya seraya mengamati wajah cantik Suzy.
Sedangkan gadis itu sedikit tersentak dengan kedatangannya. Suzy tersenyum menatap wajah namja itu. Ia hampir lupa kalo sekarang ia memiliki teman baru setelah Wonho menjauhinya.
"Minho oppa, apa yang kau lakukan disini,, kau belum pulang??" Suzy rasa, pertanyaan itu lebih pantas ditujukan untuk dirinya
 "Kau sendiri ,kenapa kau belum pulang?" Minho balik bertanya. Suzy hanya tersenyum tak berniat menjawab pertanyaan minho.
"Aku tidak sengaja melihatmu disini, lalu aku memutuskan untuk mengikutimu." _minho
"Kenapa kau mengikutiku?"
"Aku ingin menemuimu, makanya aku mengikutimu" Suzy memutar bola matanya kesal dengan jawaban Minho. Sedangkan Minho, dia malah tertawa melihat ekspresi kesal Suzy. Entahlah, dia selalu merasa senang jika bisa membuat gadis ini kesal, ekspresi gadis ini terlihat lucu dimatanya. Minho merasa beruntung bisa mengenal Suzy. Suzy adalah gadis yang baik, dan selalu ceria. Tapi tidak untuk saat ini, Minho merasa kehilangan Suzy yang dulu yang ceria dan selalu tersenyum. Minho dan Suzy sebenarnya tidak terlalu dekat, karena Minho awalnya mengira Wonho dan Suzy itu sepasang kekasih.,tapi setelah dia tau Wonho berpacaran dengan Jinri, akhirnya Minho memberanikan diri untuk mendekati Suzy.
"Bogoshipo" kata minho santai, Suzy tersenyum menanggapi ucapan Minho. Dia tau Minho hanya bercanda, karena bukan cuma kali ini Minho mengatakan hal itu. Minho sudah sering mengatakannya, tapi Suzy selalu menganggap itu sebagai candaan.
"Jangan bercanda oppa"
"Aku serius Suzy, aku sudah lama menyukaimu, tapi aku tidak berani mengatakannya dan sekarang......" Tatapan Minho semakin intens dimata Suzy, sedangkan Suzy. Dia hanya membulatkan matanya tak percaya.
"Suzy saranghae" wajah Minho terlihat serius kali ini. Dan itu membuat tubuh Suzy menegang seketika. Dia bingung harus menjawab apa. Haruskah ia menerimanya. Tapi bagaimana dengan hatinya. Hatinya masih milik Wonho sepenuhnya. Ia belum bisa menghilangkan cintanya pada Wonho, ia butuh waktu.
"Gwaenchana, tidak usah dijawab. Mungkin kau belum siap dengan semua ini." Minho tersenyum tulus. Dia tau pasti Suzy masih memikirkan Wonho. Gadis ini masih mencintai Wonho.
"Mian oppa" Suzy merasa bersalah pada Minho
"Gwaenchana ,aku yang seharusnya minta maaf" lagi-lagi minho tersenyum tulus. Melihat senyum Minho, Suzypun ikut tersenyum. Ia lega karena Minho tidak memaksa dirinya untuk menjawab, ia pikir Minho akan marah.
"Tapi bukan berarti aku tak butuh jawaban, aku akan tetap menunggu jawabanmu nona Bae, entah esok, lusa, atau kapanpun jika kau sudah siap .dan ingat.. Aku tidak butuh penolakan." Lanjut minho, Suzy terkekeh pelan mendengar penuturan Minho.
***

Sedangkan disisi lain, seorang namja tengah berdiri mematung. Mata tajamnya menatap kosong seorang gadis yang sedang tertawa bersama seorang namja yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Entah apa yang kini telah dirasakannya, ia seakan tak rela melihat gadis itu dekat dengan namja selain dirinya. Ada rasa tak suka dalam hatinya. Kadang ia berfikir, mungkinkah ia cemburu dengan namja itu. Jika iya, itu berarti ia menyukai gadis itu. Bukankah seperti itu? Dan sekarang ia benar-benar menyadari bahwa dia sangat menyukainya ,ahh Ani. Bahkan dia sangat mencintainya. Namja itu terus menatap kedua insan itu, sampai-sampai ia tak menyadari bahwa disampingnya ada seorang gadis yang belum lama ini menjadi yeojachingunya. Jinri. Gadis itu merasa heran dengan tingkah Wonho yang sedari tadi diam tak menghiraukan kehadirannya.
"Wonho oppa?" Panggil Jinri, tapi Wonho seakan tak mendengarnya. Jinri mengikuti arah pandang Wonho dan seketika hatinya mencelos.
"Kau menyukai Suzy eoh??" Wonho terkesiap dengan pertanyaan Jinri.
"Ohh ahh... Aniya , kenapa kau bertanya seperti itu, kau tau kan aku menyukaimu?" Wonho tersenyum kaku mencoba menghindari tatapan Jinri.
"Aku harap begitu oppa" jinri mencoba untuk tersenyum, tapi ia bukanlah gadis bodoh yang akan percaya begitu saja dengan pernyataan Wonho. Ia tau, bahkan sangat tau, bagaimana cara Wonho memandang Suzy, itu menunjukkan bahwa namja itu menyukai Suzy ,tapi bisakah ia berharap ,berharap untuk bisa terus mempertahankan wonho di sisinya. Jinri tersenyum lirih.
***

"Suzy, kau serius akan ke Jepang?" Tanya Minho yang sedari tadi menemani Suzy membereskan baju-bajunya. Minho kini sedang ada dirumah Suzy. Karna ia disuruh Suzy datang kerumahnya untuk membantu Suzy yang akan berangkat ke jepang. Kemarin Suzy mendapat telepon dari eommanya yang ada di jepang, orang tua Suzy memang tinggal di jepang, sedangkan Suzy tinggal di korea. Karna ia ingin bersekolah di korea, dan sekarang Suzy mendapat kabar tentang appanya yang sedang sakit, eomma Suzy meminta Suzy untuk pergi ke jepang karna Appanya ingin bertemu.
"Ne oppa, aku harus pergi, appa membutuhkanku disana" jawab Suzy yakin.
"Tidak bisakah kau tetap tinggal ,kalo kau pergi bagaimana denganku ? Kumohon jangan pergi Suzy-ah" Minho mengguncang-guncangkan tangan Suzy, menarik-narik baju Suzy seperti anak kecil.
"Kau ini lucu sekali Oppa, aku cuma pergi sebentar , setelah appa sembuh pasti aku akn pulang lagi oppa." Suzy tersenyum geli melihat tingkah Minho.
"Tapi tetap saja aku akan jauh darimu.kalo aku merindukanmu bagaimana, aku bisa mati kalo tidak melihatmu Suzy" kata Minho dengan muka sedih.
"Oppa kan bisa menelponku, oppa juga bisa melihat fotoku, kau ini berlebihan sekali Oppa !! Aigooo" Suzy menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia benar-benar ingin tertawa melihat tingkah Minho yang seperti anak kecil yang ditinggal ibunya.
"Baiklah, aku harap kau cepat kembali ,dan semoga kau bisa melupakannya." Suzy tersenyum mendengar ucapan Minho. Iya, alasan ia pergi ke jepang bukan hanya karena Appanya yang sakit, tapi dia juga ingin menjauh dari Wonho untuk sementara waktu, mungkin dengan begitu ia bisa melupakan Wonho.
***

Wonho berlari sekuat tenaga menuju bandara. Pagi tadi ia mendapat kabar dari Minho bahwa Suzy akan pergi ke jepang. Minho juga menceritakan tentang perasaan Suzy yang sebenarnya. Sebenarnya Minho berat mengatakan semua itu pada Wonho, tapi ia berfikir Wonho berhak tau tentang Suzy, bagaimanapun juga wonho adalah sahabat dekat Suzy. "Kumohon jangan pergi Suzy-ah" gumam Wonho cemas. Ia menyesal karna selama ini ia tidak pernah menyadari bahwa ia sangat mencintai gadis itu. Ia harus bisa menemui gadis itu dan mengatakan, ia sangat mencintainya.
Setelah sampai di bandara ,wonho terus mencari keberadaan Suzy, hatinya benar-benar gelisah, ia takut kehilangan gadis itu.
"Pesawat penerbangan ke Jepang akan segera lepas landas ,kepada para penumpang di mohon segera memasuki pesaway (Jiaahhhh mian gw ngarang wkwkwk) " wonho semakin panik mendengar pengumuman itu.
Setelah beberapa lama mencari Suzy, ia tak menemukan gadis itu. Ia jatuh terduduk dilantai.
"Suzy kumohon jangan pergi, saranghae,,,, dorawa Suzy-ah, dorawa..." Wonho terisak sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ia tak perduli dengan orang-orang yang menatapnya aneh. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah Suzy.
"Wonho oppa" seketika tangis wonho terhenti. Dilihatnya gadis yang ada di depannya, dengan gerakan cepat ia memeluk gadis itu erat, ia takut kehilangan Suzy, sungguh ia sangat takut akan hal itu.
"Gajima Suzy, gajima" wonho kembali meneteskan airmatanya. Ia sedih sekaligus bahagia karna masih bisa bertemu dengan gadis yang ia cintai itu.
"Uljima oppa," Suzy mengusap lembut punggung wonho, mencoba menenangkan namja itu
"Suzy saranghae" pengakuan Wonho membuat tubuh Suzy menegang, ia tidak menyangka wonho akan mengatakan itu. Tapi apa yang terjadi dengan jantungnya?? Kenapa jantungnya tidak berdebar, mungkinkah cinta itu sudah hilang? Dan sudah berpindah ke hati orang lain. Minho. Nama itu yang sekarang muncul diotaknya.
"Mian oppa, aku tidak bisa" seketika wonho melepaskan pelukannya. Ia menatap Suzy bingung. Begitu juga dengan Minho. Ia terkejut dengan pengakuan Suzy.
"Wae, waeyo Suzy?" Wonho meminta penjelasan . Bukankah Minho bilang, Suzy itu menyukai dirinya? Tapi kenapa sekarang...?
"Aku sudah menyukai orang lain" kata Suzy tersenyum tulus.DEG. Menyesal .itu yang wonho rasakan saat ini, kenapa ia harus menyadari perasaannya disaat cinta gadis itu telah hilang. Seandainya ia bisa lebih awal menyadari perasaannya, mungkin ia takan kehilangan gadis itu
"Kepada para penumpang pesawat tujuan jepang ,harap segera bersiap-siap."
"Mian oppa, aku harus segera pergi, jangan kecewakan Jinri oppa, dia gadis yang baik" Suzy dan Minho melangkah pergi meninggalkan Wonho yang mematung. Sebenarnya ia masih menyukai Wonho, hanya sedikit, tidak banyak. Tapi ia tidak mau menyakiti perasaan jinri.sahabatnya.
***

Sedangkan Minho sedari tadi ia hanya tersenyum-senyum sendiri. Entah apa yang dipikirkannya.
"Ehhmm Suzy, apa benar kau sudah tidak menyukai wonho lagi, dan orang yang kau sukai itu siapa ?" Tanya Minho yang penasaran dengan pengakuan Suzy tadi.
"Bukan siapa-siapa"
"Jinjja?? Bukan aku??" Tanya Minho dengan percaya diri. Membuat Suzy tersenyum geli dibuatnya
"Tentu saja bukan, kau ini percaya diri sekali ya Oppa" Suzy mempercepat langkahnya meninggalkan Minho.
"Hei Suzy, jangan bohong ,pasti kau sudah mulai menyukaiku lan??" Minho berteriak membuat semua orang yang ada di tempat itu melihat aneh kearahnya. Tanpa Minho sadari Suzy tengah tersenyum. Hal yang sama juga dilakukan oleh Minho.
"Saranghae Suzy, aku akan menunggumu" Minho tersenyum tulus, menatap Suzy yang kini sudah menghilang dari pandangannya. Minho melambaikan tangannya saat pesawat yang dinaiki Suzy terbang menjauh." Saranghae."


THE END
***




#KpopLovers

3 comments: